VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo didesak mundur karena dinilai gagal dalam menangani masalah kemacetan dan banjir yang
melanda ibukota.
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Barisan Muda Pejuang Jakarta Raya (Bangjaya) menyerukan kekecewaannya di depan kantor Balaikota DKI Jakarta, Jumat, 29 Oktober 2010.
Spanduk-spanduk dan poster bertuliskan 'Foke Harus Turun Karena Tak Bisa Tangani Banjir' direntangkan selama unjuk rasa berlangsung.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Dika Mohamad meminta Gubernur Fauzi Bowo bertanggungjawab. Mereka menganggap banjir dan macet adalah cermin ketidakmampuan rezim SBY dan Fauzi Bowo.
Dika menganggap kebijakan Foke untuk membiarkan maraknya pembangunan mall dan perumahan mencerminkan wajah pemimpin yang tidak peduli pada warganya. Hal tersebut justru memicu ibukota menjadi semakin rawan banjir.
Beberapa tuntutan yang diajukan oleh Bangjaya diantaranya pihak Pemprov harus memperbanyak Lahan Terbuka Hijau (LTH) dan serapan air seperti situ, drainase, dan gorong-gorong minimal 30 persen, menghentikan pembangunan gedung serta membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
Postingan Populer
-
Dari berbagai sumber Senin, 10 September 1984. Seorang oknum ABRI, Sersan Satu Hermanu, mendatangi mushala As-Sa'adah untuk menyita p...
-
Pers merupakan salah satu garda demokrasi. Tingkat demokratisasi suatu bangsa dapat diukur dari kebebasan pers yang dianut sistem sosial k...
-
Masih dalam suasana dirgahayu kota Jakarta yang ke-484, saya ingin memposting mengenai kesenian Lenong Betawi. Kesenian ini mampu bertahan ...
-
Ini adalah daftar video musik yang disensor baik oleh MTV, MTV2, VH1, CMT, BET, Q TV, Juice TV, Fuse, The Box, C4 atau MuchMusic . Termasu...
-
Solo yang dikenal sebagai salah satu kota budaya dan juga sebagai salah satu kota yang sejak dulu menjadi barometer scene underground tanah...
Minggu, 31 Oktober 2010
Demonstran Tuntut Fauzi Bowo Mundur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar