Postingan Populer

Rabu, 22 Juni 2011

Permainan Anak Betawi Yang Semakin Terlupakan



Sekarang saya mencoba untuk sedikit bernostalgia tentang permainan-permainan anak betawi yang saat ini sangat sulit dijumpai. Mungkin bagi mereka yang berumur 15 tahun keatas dahulunya masih sering atau mungkin hampir setiap hari memainkan permainan-permainan ini. Beberapa diantaranya seperti yang saya kutip dari situs asli Bang Fauzi Bowo dan dari Blog Permata Nusantara.

1. Deng-Ndengan
Dimainkan oleh laki-laki atau perempuan, usia 11 tahun ke bawah. Tiga anak berpegangan tangan sambil direntangkan. Kemudian mereka berjalan berbarengan sambil bernyanyi:

Deng-ndengan, sirih tampi berduri-duri
Mandi kembang, kembang melati
Bok breoook… !
Ketika menyanyikan kata terakhir “bok breoook”, anak-anak itu berjongkok serempak. Dan begitu seterusnya berulang-ulang.

2. Wak-wak Gung
Dimainkan oleh anak perempuan dan laki-laki. Dua anak berdiri berpenggangan tangan membuat lorong. Anak-anak yang lain berjalan berputar membentuk barisan seperti ular, kemudian memasuki lorong satu persatu. Giliran anak yang terakhir, anak itu di kurung di dalam lorong. Dan begitu seterusnya, sambil mereka bernyanyi-nyanyi:

Wak-wak Gung, nasinye nasi jagung,
Lalapnye lalap utan,
Sarang gaok di pu’un jagung, gang-ging-gung!
Pit-alaipit, kuda lari kejepit… sipit!


Disambung dengan nyanyian lain:

Tamtam buku, seleret daon delime,
Pate lembing, pate paku, tarik belimbing, tangkep Satu
Kosong-kosong-kosong! Isi-isi-isi….!


3. Ciblak-ciblak Uang
Seorang anak membungkukkan Anak-anak lain menaruh tangannya yang dikepalkan di pungung anak tadi. Di dalam genggaman salah seorang anak ada sebuah batu kecil. Anak yang membungkukkan badan itulah yang harus menebak, anak mana yang memengang batu. Sambil bermain mereka bernyanyi:

Ciblak-ciblak uangnye manggulenteng,
Ambu tata, ambu titi, ketulung bung-bung,
Bok Eran, Bok Eran, si anu mau kawin,
Potong kerbo pendek, potong kerbo tinggi,
Gamelan jegar-jegur.
Ta-em-em, ta-em-em
Kereta-keritu, siape yang pegang batu?
Di depan pintu dipunggut mantu.


Kalau tebakannya tepat, maka anak yang memegang batu harus ganti membungkuk.

4. Ci-ci Puteri
Tangan terkepal, jempol diacungkan ke atas. Lalu tangan-tangan itu disusun saling tindih. Tangan yang di atas memegang jembol tangan yang di bawah, sambil bernyanyi:

Ci-ci puteri, tembako lime kati
Mak None, Mak None, si Siti mau kembang ape?
Siti menjawab: Mau kembang duren!
Pulang-pulang babenye keren!


Kalau Siti bilang kembang terompet, maka anak-anak yang lain akan berseru,”Pulang-pulang babenye ngepet!” Jadi harus ada persamaan bunyi pada suku kata terakhir.

5. Aneka Macam Main Petak
Main petak ada bermacam-macam. Permainan ini dulu sangat populer, yang penting lawan harus dikenai. Kena dalam arti ”terlihat” atau betul-betul tersentuh.Ada lima macam main petak, di antaranya:

1. Petak Torti
Ada nyanyiannya yang khas: Torti! Sambel godok ayam puti, cewek montok bau terasi
2. Petak Umpet
3. Petak inggo
Inggo artinya titik awal atau pos. Anak-anak yang dikejar akan terbebas dari kejaran kalau mereka sudah tiba di titik inggo.
4. Petak Jongkok
Anak-anak yang dikejar akan terbebas dari kejaran, kalau mereka segera berjongkok.

7. Bentengan

Nah ini dia salah satu permainan legendaris yang dulu menjadi primadona anak-anak. Siapa yang tidak tahu permainan 'Bentengan'. Bentengan, adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing - masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, pohon atau pilar sebagai 'benteng'.

Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh pohon, tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan ketika menyentuh markasnya. meneriakkan kata benteng………...

Berarti telah memenangkan permainan, kemudian ermainan dapat di mulai lagi. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing - masing.



Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya. Kejar-kejaran antar pemainpun terjadi maka diperlukan tenaga ekstra.

Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga 'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.

Dan ada banyak lagi permainan lainnya semisal: Pletokan, tombok, gundu, ketok kadal, congklak, galah asin, jangkungan, sumpritan atau jumparing, jepretan, main karet, dampu, gangsing, landar-lundur, bekel, olelio, rage, serta beberapa lagi yang belum tercatat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar