Postingan Populer

Rabu, 22 Juni 2011

Kesenian Betawi: Samrah


Sebelumnya saya memposting soal Tanjidor, dan kali ini Betawi juga memiliki kesenian Samrah. Samrah, juga merupakan jenis kesenian Betawi yang lengkap. Artinya, dalam samrah tergabung beberapa jenis kesenian, yaitu musik, pantun, tari dan lakon. Istilah samrah mungkin berasal dari bahasa Arab, Samarokh yang berarti kumpul bersantai. Penamaan ini sesuai dengan kenyataan pada waktu lampau. Samrah dipertunjukkan pada saat-saat orang berkumpul setelah acara Maulid dan ´malam angkat´ dalam rangkaian upacara pernikahan menurut tradisi Betawi. Samrah sering ditampilkan tanpa menggunakan panggung.

Pertunjukan musik dan tari samrah lazim dilanjutkan dengan membawakan cerita. Kalau pertunjukan musik dan tari diselenggarakan tanpa panggung, teaternya pun dengan sendirinya diselenggarakan tanpa panggung, yakni hanya dengan pentas berbentuk arena sesuai dengan keadaan tempat. Cerita yang biasa dibawakan teater samrah sama dengan yang biasa dibawakan dengan dermuluk dengan cerita sahibulhikayat.

Konon, sebelum perang dunia kedua. tonil samrah hanya boleh dimainkan oleh kaum pria, baik penari maupun peran wanitanya. Sebab, masyarakat Betawi Tengahan termasuk kelompok penganut agama Islam yang taat, sehingga pemain wanita dianggap haram baginya.

Pada masa lalu, penyampaian tonis samrah ini terdiri dari beberapa bagian, seperti tarian dan nyanyian. Lawak dan lakon cerita yang dibawakan dalam bentuk pantun yang dinyanyikan.

Musik Samrah sebenarnya sudah ada dan berkembang sejak awal 1920 di daerah Tanahabang, Jakarta Pusat. Dalam pertunjukannya, sekitar 10 orang menggunakan beberapa alat musik suling, arkordion, biola, gendang, tamborin, serta bas betot. Namun dengan berjalannya waktu, alat musik keybord juga dipadukan. Ditambah penyanyi dan penari yang memgunakan kostum khas Betawi.

Kesenian ini bermula dari perpaduan aliran musik Arab, India, dan Melayu. Bisa dikatakan Samrah musik kaum ekonomi menengah sehingga peminatnya pun bisa dikatakan sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar