VIVAnews - Hari pertama Tahun Baru menjadi petaka bagi lebih dari 30 perempuan di Kongo. Saat banyak orang di muka bumi bersukaria di awal 2011, para perempuan itu justru diperkosa dan disiksa gerombolan bersenjata.
Mereka mengaku diikat dan dipukuli pada sebuah serangan terkoordinasi yang terjadi di sebuah kota di negeri itu. Laporan ini diperoleh dari organisasi kemanusiaan Médicins Sans Frontiéres (MSF), seperti yang dikutip harian Inggris, The Guardian, Kamis 7 Januari 2011.
Menurut MSF, perkosaan massal ini berlangsung di kota Fizi, Kongo Selatan. MSF mengatakan bahwa serangan terjadi secara serempak di kota tersebut pada 1 Januari 2011.
“Wanita-wanita ini diikat dengan tali atau dipukul sampai tidak sadarkan diri dengan gagang senapan sebelum akhirnya diperkosa, beberapa bahkan digagahi di depan anak-anaknya sendiri,” ujar juru bicara MSF, Annemarie Loof, kepada The Guardian.
Dia mengatakan bahwa beberapa orang terlibat dalam pemerkosaan terhadap 33 wanita ini. Selain memperkosa, gerombolan orang ini juga melakukan perampokan dan penjarahan.
Saat ini, ujar Loof, tim medis dari MSF merawat 33 wanita di sebuah rumah sakit di Fizi. Seorang wanita kepalanya retak akibat dihantam dengan batu dan seorang wanita lainnya ditembak tepat di dadanya. Kedua wanita ini mengalami luka yang parah sehingga langsung dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar di Baraka.
Kongo merupakan negara paling berbahaya bagi Kaum Hawa. PBB melaporkan pada 2009, sekitar 15.000 wanita diperkosa di Kongo. Korban bahkan diperkirakan lebih banyak lagi karena kebanyakan dari mereka tidak melapor.
Pada September tahun lalu, PBB mengutuk pasukan keamanan Kongo yang dinilai gagal dalam mencegah perkosaan massal. Pada laporan PBB tahun lalu, sedikitnya 240 wanita diperkosa antara 30 dan 4 Agustus di Kongo utara.
Perkosaan dianggap sebagai salah satu strategi perang yang dilancarkan pemberontak FDLR, atau tentara pembebasan Rwanda, untuk menghancurkan mental warga yang loyal dengan pemerintah. Beberapa perempuan bahkan diperkosa di depan suami sendiri.
• VIVAnews
Postingan Populer
-
Dari berbagai sumber Senin, 10 September 1984. Seorang oknum ABRI, Sersan Satu Hermanu, mendatangi mushala As-Sa'adah untuk menyita p...
-
Pers merupakan salah satu garda demokrasi. Tingkat demokratisasi suatu bangsa dapat diukur dari kebebasan pers yang dianut sistem sosial k...
-
Masih dalam suasana dirgahayu kota Jakarta yang ke-484, saya ingin memposting mengenai kesenian Lenong Betawi. Kesenian ini mampu bertahan ...
-
Ini adalah daftar video musik yang disensor baik oleh MTV, MTV2, VH1, CMT, BET, Q TV, Juice TV, Fuse, The Box, C4 atau MuchMusic . Termasu...
-
Solo yang dikenal sebagai salah satu kota budaya dan juga sebagai salah satu kota yang sejak dulu menjadi barometer scene underground tanah...
Jumat, 07 Januari 2011
Perempuan Kongo Derita Perkosaan Massal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar